.

Saturday 4 August 2012

Mekanisme Persalinan


       I.            pengertian
Mekanisme persalinan normal adalah peroses pengeluaran bayi dengan mengandalkan posisi, bentuk panggul, serta presentasi jalan lahir. Bagan terendah dari fetus akan menyesuaikan diri terhadap panggul pada saat turun melalui jalan lahir. Kepala akan melewati rongga panggul dengan ukuran yang menyesuaikan dengan ukuran panggul.
    II.            Gerakan-gerakan utama dari mekanisme persalinan adalah sebagai berikut:
1.      Penurunan Kepala.
2.      Fleksi kepala.
3.      Putaran paksi dalam (PPD)
4.      Ekstensi atau defleksi kepala.
5.      Putaran faksi luar (PPL).
6.      Ekspulsi.

1)      Penurunan kepala
Pada primgravida masuknya kepala kedalam pintu atas panggul (PAP) biasanya sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan, tetapi pda multigravida biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.
Masuknya kepala ke dalam PAP,  biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan. Masuknya kepala melewati pintu atas panggul (PAP), dapat dalam keadaan sinklitismus yaitu bila sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir, tepat diantara simfisis dan promotorium.
Pada sinklitismus os pariental depan dan belakang sama tingginya, Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati  simfisis atau agak ke belakang mendekati promotorium, maka dikatakan kepala dalam keadaan asinklitismus.
Ada 2 jenis anklitismus:
1.      Asinklitismus posterior: bila sutura sagitalis mendekai simfisis dan os pariental belakang lebih rendah dari os pariental belakang.
2.      Asinklitismus anterior: bila sutura sagitalis mendekati promotorium sehingga os pariental depan lebih rendah dari os pariental belakang.
Derajat sedang asinklitismus pasti terjadi pada persalinan normal, tetapi jika berat, gerakan ini dapat menimbulkan disproporsi sefalopelvik dengan panggul yang berukuran normal sekalipun.
Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala I dan kala II persalinan. Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi dari segmen atas rahim, yang menyebabkan tekanan langsung fundus pada bokong janin. Dalam waktu yang bersamaan terjadi  relaksasi dari segmen bawah rahim sehingga terjadi penipisan dan dilatasi serviks. Keadaan ini juga menyebabkan bayi terdorong ke dalam jalan lahir.
Turunnya kepala ke dalam panggul, disebabkan oleh hal-hal berikut ini.
1.      Tekanan cairan intra uterin.
2.      Tekanan langsung fundus uteri pada bokong.
3.      Kekuatan mengejan.
4.      Melurusnya badan fundus.


2)      Fleksi Kepala
Pada awal persalinan, kepala bayi dalam keadaan fleksi yang ringan. Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga bertambah. Pada pergerakan ini dagu dibawa lebihdekat ke arah dada janin sehingga UUK  lebih rendah dari UUB. Hal ni disebabkan karena adanya tahnan dar dinding serviks, dinding pelvs dan lanta pelvis. Dengan adanya fleksi , diameter suboccipito bregmatika 9,5 cm menggantikan diameter suboccipito prontalis (11 cm). Sampai didasar panggul, biassanya kepala janin berada dalam keadaan fleksi maksimal.
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa fleksi dapat terjadi. Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari keadaan ini terjadilah fleksi. terjadinya fleksi kepala karen kepala mendapt tahanan dar serviks uteri, dinding panggul dan dasar panggul.

3)      Putaran paksi dalam
 Puaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan janin memutar  ke depan ke bawah simfisis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan ke arah simfisis.
Rotasi dalam pentng untuk menyelesaikan persalinan, karena rotasi dalam merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bidang tengah dan pintu bawah panggul.

1.      Pemutaran bagan terbawah dar bagian depan fetus ke depan ke arah simfisis pubis, meskipun jarang kebelakang ke arah sakrum.
2.      Suatu usaha menyesuaikan dr dari posisi kepala dengan bentuk jalan lahr, khusus nya PTP dan PBP.
4)      Ekstensi kepala
Sesudah kepala janin sampa di dasar panggul dan ubun-ubun kecil berada di bawah simfisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga kepala harus mengadakan fleksi untuk melewatinya. Jika kepala yang berada dalam keadaan fleksi penuh pada waktu mencapai dasar panggul tidak melakukan ekstensi, maka kepala akan tertekan pada perineum dan dapat menembusnya.
Suboksiput yang tertahan pada pinggir bawah simfisis akan menjadi pusat pemutaran (hypomochlion), maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas perineum : UUB, dahi, hidung, mulut dan dagu bayi dengan gerakan ekstensi.
Pada dasar panggul, kepala mengadakan ekstensi/ defleksi, supaya kepala dapat melalu pintu bawah panggul.
Ekstensi kepala terjad sebagai resultan antara dua kekuatan yaitu sebagai berikut:
·         Kekuatan uterus yang mendesak kepala lebih ke arah belakang
·         Tekanan dasar panggul yang menolak kepala lebih ke depan.



5)      Putaran Paksi Dalam
            Kepala yang sudah lahir selanjutnya mengalam restitusi yaitu kepala bayi memutar kearah punggung anak untuk menghlangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Bahu melintasi pintu dalam keadaan miring, di dalam rongga panggul, bahu akan menyesuaikan diri denga bentuk panggul yang dilaluinya sehingga di dasar panggal setelah kepala bayi lhir, bahu mengalami putaran dalam dimana ukuran bahu (diameter bisa kromial) menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dar pintu bawah panggul (PBP). Bersamaan dengan itu, kepala bayi juga melanjutkan putaran hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber iskiadikum sepihak.
6)      Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai dibawah simfisis dan menjad hipomoklion untuk kelahiran bahu belakang. Setelah kedua bahu lahir, selanjutnya selurh badan bayi dilahirkan searah sumbu jalan lahir.
Dengan kontraksi yang efektif, fleksi kepala yang edekuat, dan janin dengan ukuran yang rata-rata, sebagian besarr oksiput yang posisinya posterior berputar cepat segera setelah mencapai dasar panggul sehingga persalnan tidak begitu bertambah panjang. Akan tetapi, pada kra-kira 5-10 % kasus, keadaan yang menguntungkan ini tidak terjadi sempurna atau mungkin tidak terjadi sama sekali, khususnya kalau janin besar.



Gambar-gambar meknisme persalinan
 
Gambar. Mekanisme persalinan



Gambar. Kepala masuk PAP




Gambar. Putar paksi dalam dan ekstensi pada mekanisme persalinan.


Gambar. Putar paksi luar dan ekspulsi pada mekanisme persalinan.
SUMBER :
Wulanda, Ayu Febri. 2011. Biologi reproduksi. Jakarta : Salemba Medika.

1 comment:

  1. Casino Site » Welcome Bonus of €100 + 100 Spins - Lucky Club
    Casino site review for 2021! ➤ luckyclub.live Review, bonuses, promotions, loyalty program and more ➤ Get €100 + 100 FS today!

    ReplyDelete